hy saya datang lagi!
udah lama ya gak ngerusuh di blog ini.maklumlah anak pinter jadi sibuk ama sekolah :D
oke ini adalah cerpen pertama saya gak tau kenapa langsung dapet inspirasi gitu!mungkin dewi inspirasinya lagi pengen kali ya datengan saya! :D
cerpen yang lama2 itu gak pernah selesai.makanya di blog ini isinya yang cerpen2 gitu copas semua.dan nih cerpen bisa dibilang cerpen hayalan.
maaf kalo jelek dan maaf kalo judulnya gak nyambung sama jalan ceritanya.maklumlah penulis gadungan :D
lanjut aja deh dari pada banyak bacot!
BISMILAHHIROHMANNIRIHIM :)
Aku duduk termenung sambil
menatap luar jendela memikirkan sesuatu yang menurutku berat.apalagi aku
harus memberitahukan hal ini kepada orang yang paling berarti dalam
hidupku.entah bagaimana reaksinya jika dia tau hal ini.
Namaku Chatrine
Novrianti panggil aku Ririn aja.tapi aku juga sering dipanggil Yiyin terutama
orang tuaku mungkin itu semacam panggilan kesayangan kali ya.aku anak tunggal
dari seorang pengusaha di Bandung.seperti yang aku bilang tadi ayahku seorang
pengusaha dan bundaku seorang dokter.
Dan
yang aku maksud dengan “ orang yang paling berarti dalam hidupuku” itu adalah
sahabatku.Mario Haling itu lah nama sahabatku dia sering dipanggil Rio.dia
orangnya baik,sopan,ganteng,pinter,dan bisa dibilang artis di sekolahku.fansnya
banyak banget.dari kecil kami selalu bersama,sekolah di sekolah yang
sama,kelasnya juga sama,bahkan sampai cita2pun sama,dan kalo bisa kemana-mana
kami selalu bareng.orang tau kami juga bersahabat jadi gak heran lagi kalo
anak2nya juga bersahabat.
Aku dan
Rio berada di lapangan basket.tempat favorite kami.Rio sedang bermain
basket.berulang kali Rio mengajakku untuk bermain basket juga tapi aku gak mood
untuk mengbasket.sesekali aku memandang sahabat karibku itu dengan tatapan
sedih.ingin aku menangis tapi aku urungkan.
“kamu kenapa sih,yin?” ucap Rio ketika sampai disampingku
“mau minum gak?” ucapku memberikan minum kepadanya
Rio tersenyum manis dan mengambil botol minuman yang ku
berikan tadi lalu ia minum dengan cepat.aku tertawa kecil melihat mukanya yang
kehausan itu.
“oya kamu tadi belum jawab pertanyaanku!kamu kenapa?” ucap
Rio setelah minum
Seketika tawa kecil yang keluar kini berubah menjadi
kesedihan.ku coba membuka mulutku
“Rio?!” panggilku lirih
“iya?” ucap Rio memandangku
Ku palingkan wajahku.tak sanggup aku melihat wajahnya yang
tampan itu.
“aku mau pindah ke Paris!” ucapku berat
“kamu bercanda ya?” ucapnya tak percaya
“nggak Rio!aku serius!ayah ada pekerjaan di sana dan
kebetulan bunda juga ditawarin kerja di sana!” ujarku dengan air mata yang
terjun bebas dari pelupuk mataku*apa deh nih orang!*
“……” Rio hanya diam’
“ dan aku akan kuliah di sana”
“aku gak abis pikir sama kamu!kamu bilang kamu mau 1
fakultas sama aku!mana?!bohong kamu!”
“ini juga bukan keinginan aku Ri!ini keinginan ayah sama
bunda!aku juga gak mau pindah!aku pengen di sini selamanya!”
“kamu bisa nolakkan?”
“nggak bisa Rio!nggak bisa!”
“udahlah!mulai sekarang kita gak usah sahabatan lagi!”
Kalimat itu sukses membuat aku kaget setengah mati “Rio
bilang begitu?!”
“Rio!!!!” panggilku yang tak dihiraukan Rio
“RIO!!!” panggilku sekali lagi tapi punggung Rio sudah
semakin menjauh
Malam hari
Sejak
kejadian itu aku terus menghubungi Rio tapi gak pernah ada jawaban darinya.aku
bbm gak dibalas.aku sms juga gak dibalas.aku telpon masuk tapi malah
direject.aku tepon sekali lagi gak aktif.aku beralih dari meja belajarku menuju
pojok kamarku.tempat favorite di saat aku sedang sedih atau ada masalah.ku
peluk kakiku dan aku menangis sejadi-jadinya.
Tok….tok…tok….
“yiyin?!” panggil seseorang di sana dan aku yakin itu bunda
Tak ku jawab panggilan itu.aku masih sibuk dengan air mata
dan pikiranku
“bunda masuk ya?”
Tak ku jawab kembali.sedetik kemudian pintu kamarku terbuka
dan menampakan seorang wanita parubaya.bunda mendekatiku
“ada apa sih sayang?” ucap bunda yang sudah tau kebiasaanku
Langsung ku peluk bunda dan aku menangis di pelukannya
“Rio,bun?!”
“Rio kenapa?”
“Rio marah waktu aku bilang semuanya!”
“dan dia bilang nggak mau sahabatan sama aku lagi!”
Bunda malah tersenyum
“Rio gak serius kok sama perkataannya!”
Aku menaikan alisku
“maksud bunda?”
“Rio itu cuman shock aja!”
“inget deh!ada pertemuan pasti ada perpisahan!jadi mau gak
mau kita harus ketemu sama yang namanya perpisahan itu kalo kita ketemu juga
sama yang namanya pertemuan!percaya deh kamu pergi untuk kembali!”
aku pun menatap bunda.bunda tersenyum.aku sedikit lega
mendengar perkataan bunda tadi.tangisku perlahan berhenti.sedetik kemudian
setelah memastikan aku sudah mulai tenang bunda meyuruhku untuk tidur.aku tidur
sambil memeluk viguran yang terdapat 2 orang anak laki2 dan perempuan di
dalamnya.
*****************************************************************************
Rio’s home
Rio
memandang sebuah viguran manis.terlihat 2 orang anak laki2 dan perempuan sedang
merangkul satu sama lain.anak perempuan menjururkan ludahnya sedangkan si anak
laki2 memajukan bibirnya membuat muka mereka menjadi lucu.Rio tertawa kecil
melihat viguran itu.
“yiyin2!sebenci apapun gua ama lu tetep aja gak bisa
ngalahin rasa sayang gua ke lu!”
“apa gua keterlaluan banget ya sama dia tadi?”
“ah gua coba telpon deh!”
“nomor yang anda tujuh sedang tidak
aktif…..bla….bla….bla…*suara operator itu loh! :D* “
“kok gak aktif ya?!apa yiyin marah ama gua ya?”
“ah mungkin hpnya loubat*bener gak tuh tulisannya? :D*kali
ya?!”
“besok gua samperin aja deh!”
Setelah itu Rio menjatuhkan dirinya ke kasur dan beralih
dari dunia nyata ke dunia mimpi :D
*****************************************************************************
Keesokan harinya
Rio
sudah berada di depan rumah Ririn.ia mengetok-ngetok pintu rumah itu.sedetik
kemudian pintu itu terbuka dan muncullah wanita tua
“eh den io!” ucap wanita itu
“ada yiyinnya bik?” ucap Rio sambil tersenyum
“loh!den io belum tau ya?”
Rio menaikan alisnya
“non yiyin,ibu,dan bapak udah pergi hari ini!”
“hah?!ke paris?!”
“iya den!barusan aja pergi mungkin udah sampai bandara!”
Betapa kagetnya Rio
“ makasih ya bik!”
“iya!hati2 den!”
Tampa membuang waktu Rio langsung berlari ke motornya
setelah itu dilajukannya kendaraannya itu sekencang munkin.berulang kali Rio
hampir menabrak orang dan juga ditabrak orang lain.
“tunggu aku Rin!tunggu aku!”
************************************************************************************
Airport
Hari
yang tak pernah aku inginkan akhirnya datang juga.ingin aku hentikan waktu agar
aku tak bertemu dengan hari ini.aku akan meninggalkan kota dan Negara ini yang
terdapat banyak sekali kenangan .aku akan meninggalkan sekolahku.meninggalkan teman2
tercintaku.meninggalkan kelas yang gila dan isinya yang juga ikut
gila.meninggalkan lapangan basket.dan tentunya meninggalkan “orang yang paling
berarti dalam hidupku” yang sekarang tengah marah padaku.
Aku
duduk di samping bunda.sesekali ku lihat pintu lobi berharap orang yang ku
nanti datang dan memanggilku lalu memeluku.memintaku untuk gak pergi.tapi tak
ada satu orangpun yang aku kenal berada di pintu lobi itu.
“nggak mungkin Ririn!Rio gak mungkin nemuin lo!lo sadar donk
Rin!” ucapku pada diriku sendiri
“ayo sayang!pesawatnya udah mau take off tuh!” ucap bunda
Aku mengangguk dan berdiri.ku tarik 2 koper besar yang
berada di tangan kanan dan kiriku lalu aku mengekori bunda.sekali lagi ku lihat
pintu lobi itu dan untuk sekian kalinya aku menarik nafas berat.
“ayo sayang!” ucap bunda yang sadar aku tak mengekorinya
Aku berjalan berat.
“RIRIN!!!!!”
Ku hentikan langkahku ketika aku mendengar ada yang
memanggil namaku dan aku yakin itu bukan bunda ataupun ayah.
“cuman hanyalan aja kali ya?!”
Aku berjalan kembali
“RIRIN!!!!!!!”
Ku hentikan langkahku kembali dan suara itu……
“ah gak mungkin Rin!”
Kembali ku langkahkan kakiku.
“RIRIN!!!!”
Untuk kali ini aku hentikan langkahku kembali lalu berbalik
cepat dan….
Betapa kagetnya aku saat melihat orang yang sedari tadiku
harapankan berlari kencang ke arahku.ku lepaskan koper2 yang ku pegang lalu dengan
cepat dia memelukku erat*seandainya beneran tuh adegan terjadi yak!*dan aku pun
balas memeluknya erat juga sambil menangis di pelukannya.
“maafin aku Rin!maafin aku!”
“aku udah maafin kamu kok sebelum kamu minta maaf!”
“aku mohon jangan pergi Rin!”
“nggak bisa Ri!aku harus pergi!”
Rio melapaskan pelukannya lalu menatapku*tatapan maut yang
membuat Rise pingsan! :D*
“ oke!aku gak akan ngelarang kamu lagi!”
Aku tersenyum senang mendengarnya
“gitu donk senyum!kan jadi cantik dilihat*ahhhhh
Riooo!!!bilang aku cantik..plak..! :D*”
Aku tertawa kecil
“jaga diri baik2 ya disana!belajar yang bener biar nanti
pulangnya udah jadi dokter yang hebat!”
“iya!kamu juga jaga diri baik2 ya!nggak boleh bandel!jangan buat
papa sama mama kamu puyeng lagi!harus jadi dokter juga setelah aku pulang
kesini!”
“oke deh bos!”
Rio memberikan hormat kepadaku*mang bu menteri kali ya di
kasih hormat :D*membuatku tertawa melihatnya
“dan satu lagi!nggak boleh nyari sahabat yang putih dan
mancung di sana :D!nanti pulang2 aku disamain lagi!”
“hahahahahaha!!!!iya deh aku gak akan cari sahabat selain
sih pesek ini!
Ku cubit hidungnya yang pesek itu :D
“janji ya yiyin?!”
“oke!sip!janji!”
“yiyin ayo sayang!”
“iya bun!”
“aku pergi dulu ya io?!”
“iya yin!ati2 ya?!kalo dah sampai nanti kabarin aku oke?!”
Aku mengangguk lalu melangkahkan kakiku menuju bunda.
“io salam ya buat mama sama papamu?!” ucap bunda sedikit
berteriak
“pasti tante!nanti io sampein?!” teriak Rio sambil tersenyum
Aku tersenyum dan melambaikan tanganku ke arah sahabatku
itu.Rio membalasnya.
Rasa berat dan sedih kini tergantikan dengan rasa bahagian
dan senang.yang tadinya berat sekali untuk pergi meninggalkan semua kini terasa
ringan.
“Rio,aku janji akan pulang ke sini lagi!kamu sahabat terbaik
aku Rio!”
^SELESAI^